SEGENAP PENGURUS DAN SEKRETARIAT BSK DKI JAKARTA : MENGUCAPKAN "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1445 HIJRIAH"

Anda berada di sini: Beranda  »  Berita  »  Detil Artikel / Tips

Detil Artikel / Tips


RI Punya Modal Untuk Bangkit Ekonomi Dunia Lesu, Kadin Nggak Khawatir

RI Punya Modal Untuk Bangkit

Ekonomi Dunia Lesu, Kadin Nggak Khawatir

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengusaha tidak khawatir dengan kondisi perekonomian dunia yang sedang lesu. Para pelaku bisnis yakin, ekonomi kita tetap menggeliat karena Indonesia memiliki modal untuk bangkit pasca pandemi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, keya­kinan para pengusaha semakin kuat pasca melihat kebijakan dan hasil kebijakan yang diambil Pemerintah dalam merespons ketidakpastian ekonomi global.

Dia mengungkapkan, berdasar­kan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi ta­hun 2022 mencapai 5,31 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding­kan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ini dapat dicapai berkat kerja sama antara sektor bisnis, swasta, dan Pemerintah melalui transformasi digital dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah),” kata Arsjad kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

Dia menyebut, kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mencapai 60,5 persen. Dan penyerapan tenaga kerja sebesar 96,9 persen. Kontrobusi ini menunjukkan per­an besar UMKM dalam perekono­mian kita. Menurutnya, dukungan terhadap UMKM dan digitalisasi akan terus ditingkatkan. Sebab, banyak orang kini sudah dapat ber­belanja melalui e-commerce dan menggunakan berbagai cara pembayaran yang memudahkan transaksi, seperti QR code. Hal ini akan mendorong pertumbuhan UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

“Dengan kekuatan yang dimi­liki, kita tidak perlu khawatir tentang kondisi ekonomi yang sedang lesu,” kata pria berusia 53 tahun ini.
 

Arsjad menjelaskan, Kemen­terian Keuangan memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen. Proyeksi Bloomberg dan Dana Moneter Internasional (IMF) juga positif.

Dengan kebijakan yang lebih ekspansif dan pencabutan sta­tus pandemi Covid-19 tahun ini, diharapkannya, kondisi perekonomian akan baik dan stabil di masa depan. Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerja sama yang terus ditingkatkan antara sektor publik dan swasta, Indonesia akan tetap teguh menghadapi tantangan ekonomi global.

Sebelumnya, Menteri Koordi­nator Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada kuar­tal I-2023 mencapai 5,03 persen (year on year/yoy) merupakan pertumbuhan tertinggi kedua di antara negara G20.

Airlangga menjelaskan, Indo­nesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi pada kuartal I-2023, karena ekonominya telah pulih lebih cepat dibandingkan pemulihan ekonomi negara G20 lainnya.

 “Di tengah melambatnya ekonomi dunia, yang lain be­lum recover, kita recover du­luan,” jelas Airlangga.

Melansir data dari Trading Economics, pertumbuhan ekono­mi Indonesia pada kuartal I-2023 mencapai 5,03 persen, tertinggi kedua setelah Saudi Arabia yang tumbuh 5,5 persen pada kuartal I-2023. Di bawah Indonesia, ada China dengan pertumbuhan mencapai 4,5 persen, India 4,4 persen, Meksiko 3,9 persen, dan Spanyol 3,8 persen.

Airlangga menyebut, pemu­lihan ekonomi yang cepat di Indonesia juga tak lepas dari upaya reformasi struktural yang dilakukan Pemerintah. Dan, dukungan konsumsi masyarakat dan investasi.

 

https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/178361/ri-punya-modal-untuk-bangkit-ekonomi-dunia-lesu-kadin-nggak-khawatir